Dalam era modern yang serba cepat seperti sekarang ini, masyarakat dituntut untuk bergerak lebih efisien dan serba praktis dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal konsumsi makanan. Gaya hidup yang sibuk, padatnya aktivitas harian, dan kemudahan akses terhadap makanan instan telah mengubah pola makan banyak orang menjadi tidak seimbang. Kehadiran makanan cepat saji yang mengutamakan kepraktisan sering kali membuat kita mengesampingkan kandungan gizi yang seharusnya dibutuhkan tubuh, terutama vitamin dan mineral. Padahal, asupan vitamin dan mineral yang cukup merupakan pondasi penting dalam menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan berisiko besar menyebabkan kekurangan zat gizi mikro. Makanan jenis ini cenderung rendah serat, vitamin, dan mineral, tetapi tinggi kalori, lemak jenuh, garam, dan gula tambahan. Dampaknya, tanpa disadari, tubuh akan mengalami ketidakseimbangan nutrisi yang dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari penurunan daya tahan tubuh hingga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan kanker.
Mengapa Vitamin dan Mineral Sangat Penting bagi Tubuh?
Vitamin dan mineral adalah bagian dari zat gizi mikro yang sangat penting bagi tubuh manusia. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil, keduanya memiliki peranan vital dalam berbagai fungsi biologis tubuh. Vitamin, misalnya, berperan dalam metabolisme, sistem kekebalan tubuh, penyembuhan luka, pembentukan sel darah merah, serta sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin A, C, dan E adalah contoh vitamin yang memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan kulit, penglihatan, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Sementara itu, mineral seperti zat besi, kalsium, seng, dan magnesium berfungsi sebagai komponen penting dalam struktur tulang dan gigi, pembentukan enzim, menjaga tekanan darah, serta mendukung kerja sistem saraf dan otot. Zat besi, misalnya, sangat penting dalam pembentukan hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, kelelahan, dan menurunnya konsentrasi.
Dampak Kekurangan Vitamin dan Mineral
Kekurangan vitamin dan mineral dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, baik ringan maupun berat. Beberapa gejala awal mungkin tampak sepele, seperti kelelahan, kulit kering, rambut rontok, atau luka yang sulit sembuh. Namun, jika dibiarkan, kekurangan gizi mikro ini bisa berujung pada penyakit yang lebih serius.
Sebagai contoh, kekurangan vitamin D dan kalsium dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan meningkatkan risiko osteoporosis. Kekurangan vitamin A bisa mengakibatkan gangguan penglihatan, terutama pada malam hari, sementara defisiensi vitamin C dapat menyebabkan skorbut, yakni penyakit yang ditandai dengan gusi berdarah dan luka sulit sembuh. Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup akan menghadapi risiko hambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang signifikan.
Selain itu, sistem imun tubuh juga akan terganggu jika asupan vitamin dan mineral tidak tercukupi. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi, penyakit virus, dan proses penyembuhan yang lebih lambat saat sakit. Dalam jangka panjang, kurangnya asupan zat gizi mikro ini bahkan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Pentingnya Melakukan Analisis Asupan Vitamin dan Mineral
Agar kita mengetahui apakah tubuh sudah mendapatkan cukup asupan vitamin dan mineral, maka perlu dilakukan analisis kandungan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Analisis ini penting untuk mengetahui apakah kita kekurangan, cukup, atau bahkan kelebihan salah satu zat gizi mikro. Sebab baik kekurangan maupun kelebihan vitamin dan mineral dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh.
Analisis gizi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pemeriksaan laboratorium, konsultasi dengan ahli gizi, hingga pencatatan asupan makanan harian. Hasil analisis ini sangat membantu dalam merancang pola makan yang lebih sehat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing individu. Hal ini terutama penting bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, lansia, atau individu dengan penyakit tertentu yang memiliki kebutuhan gizi khusus.
Menerapkan Pola Makan Seimbang
Langkah utama untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral adalah dengan menerapkan pola makan seimbang. Konsumsi makanan yang bervariasi dan kaya akan sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, sumber protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan, serta produk susu rendah lemak adalah kunci utama dalam memenuhi kebutuhan gizi harian. Hindari pola makan yang terlalu banyak mengandalkan makanan olahan atau cepat saji karena kandungan nutrisinya yang tidak memadai Selain dari makanan, suplemen vitamin dan mineral juga bisa menjadi alternatif pelengkap jika kebutuhan tubuh tidak tercukupi dari makanan saja. Namun, penggunaan suplemen ini harus dilakukan dengan bijak dan tetap dalam pengawasan tenaga medis agar tidak menimbulkan efek samping atau interaksi negatif dengan kondisi kesehatan tertentu.
Tubuh yang sehat tidak datang begitu saja. Dibutuhkan komitmen dalam menjaga pola makan dan gaya hidup agar tubuh dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang. Vitamin dan mineral mungkin hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi dampaknya sangat besar bagi kesehatan. Menyepelekan asupan vitamin dan mineral karena tidak terasa efeknya secara langsung adalah kesalahan besar. Justru karena dampaknya bersifat jangka panjang, kita harus lebih waspada dan memperhatikan pola makan sehari-hari mulai dari sekarang. Pencegahan jauh lebih baik dan lebih murah dibandingkan pengobatan. Maka dari itu, mari mulai dari langkah kecil seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mengurangi makanan cepat saji, dan melakukan pemeriksaan gizi secara berkala. Tubuh yang sehat adalah aset berharga, dan menjaga asupan vitamin serta mineral adalah salah satu cara terbaik untuk merawatnya.
Referensi:
Mukaromah, A. H., Daud, S. H., Arloy, M. T., Arif, E. E., dan Wardoyo, F. A. (2021). Sosialisasi Fungsi Vitamin dan Penggunaan Cairan Antiseptik Berbasis Alkohol dalam Pencegahan Covid 19 di Panti Asuhan Yatim Piatu Ar-Rodiyah Tembalang Semarang. Jurnal Surya Masyarakat, Vol. 3(2), 129-133.
Setyoningsih, H., Pratiwi, Y., Rahmawaty, A., Wijaya, H. M., dan Lina, R. N. (2021). Penggunaan vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi. Jurnal Pengabdian Kesehatan, Vol. 4(2), 136-150.
Penulis: Aslam Nur Hidayat
Komentar