Mahasiswi DMB ISI Surakarta
Beranda » Blog » Mahasiswi DMB ISI Surakarta Bawa Ikon Kampus ke Dunia Batik Lewat Program MBKM Mandiri di Uni Batik Laweyan

Mahasiswi DMB ISI Surakarta Bawa Ikon Kampus ke Dunia Batik Lewat Program MBKM Mandiri di Uni Batik Laweyan

Halo Nusantara, Surakarta, Silfi Ekilia dan Zhilal Desta Marsyananta, mahasiswi Program Studi Desain Mode Batik, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta, mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri di Uni Batik Laweyan, Solo.

Dengan bimbingan dari Pembimbing, Ibu Novita Dwi Wulandari M.A program ini memberikan kesempatan bagi Silfi dan Zhilal untuk terlibat langsung dalam proses produksi batik, mulai dari penciptaan desain, pecantingan, pengecapan, hingga proses finishing kain batik yang siap dipasarkan.

Selama magang, keduanya tidak hanya belajar mengenai teknik membatik secara langsung, tetapi juga mendalami karakter motif dan filosofi batik yang ada di Uni Batik Laweyan. Salah satu pencapaian penting dari program ini adalah penciptaan motif batik selendang yang terinspirasi dari Ikon Pagoda dan Gapura Kapalan khas ISI Surakarta, dipadukan dengan sentuhan batik cap motif Bengkulu.

Motif tersebut di aplikasikan pada media selendang batik tulis dan cap, sebagai simbol elegansi dan pelestarian budaya dalam bentuk yang modern dan wearable.

Karya ini diharapkan mampu menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam merawat dan mengembangkan budaya batik melalui pendekatan yang konseptual dan inovatif. Tidak hanya indah secara visual, motif ini juga mengandung makna filosofi tentang perjalanan dan identitas.

Teguhkan Nilai Kebangsaan, Achmad Ru’yat Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI di UNIVERSITAS TAZKIA – SENTUL

Program MBKM ini memberikan banyak manfaat bagi Silfi dan Zhilal. Selain memperluas jaringan dan pengalaman di dunia industri batik, mereka juga semakin terasah secara teknis maupun konseptual, serta mendapat kesempatan untuk mempersembahkan karya yang bernilai budaya tinggi.

Program ini juga menjadi pengalaman berharga bagi Silfi dan Zhilal untuk belajar langsung dari para pelaku industri batik di Uni Batik Laweyan. Dengan terlibat aktif dalam proses produksi dan pengembangan karya, keduanya dapat membangun koneksi profesional sekaligus memperluas sudut pandang mereka dalam dunia batik.

Mereka berharap bahwa karya motif batik selendang yang terinspirasi dari Pagoda dan Gapura Kapalan ISI Surakarta ini tak hanya menarik secara visual, namun juga dapat menggugah semangat generasi muda untuk terus berinovasi dan mencintai budaya lokal.

“Program MBKM Mandiri FSRD ISI Surakarta ini memberikan pengalaman nyata dan dampak positif, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga pelaku industri. Saya berharap dengan magang di tempat ini, mereka mendapatkan banyak pengalaman serta bekal yang bermanfaat untuk masa depan mereka“. Ujar Ika Agustina, selaku pembimbing di tempat mitra magang.

Harapannya, program ini terus berkembang agar semakin banyak mahasiswi yang mendapat kesempatan belajar langsung di lapangan, memperkuat kompetensi, serta turut memperkaya khazanah batik Indonesia dengan semangat kreatif dan inovatif.

Mahasiswa UINSU Muhammad Razaq Arafi Bangun Startup EduTech Zennit.id untuk Dorong Literasi Digital Anak Muda

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *